Sejarah Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa (YKST)

Beranda Sejaah

Image

Ketika pembangunan Proyek Semen Tonasa baru saja selesai tahun 1968, terasa pemukiman baru karyawan pabrik semen ini terpencil dari keramaian kota. Disadari bahwa untuk membuat para karyawan / pekerja proyek betah dan tidak resah menghadapi hidup yang serba sulit karena jauhnya pasar dikota untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu sebuah pemikiran dari sementara pimpinan di Proyek Semen ini, untuk mendirikan sebuah Yayasan untuk menanggulangi kesulitan yang dialami para karyawan tersebut. Suatu Tim kecil yang dimotori oleh 4 (empat) orang masing-masing Iman Subekti, SH, RM Yusuf, Aedy Thabrani, dan Drs. Abdullah Mas'ud menghadap Notaris Sistke Limowa, SH di Makassar untuk pembuatan Akte Pendirian Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa. Pada bulan Pebruari 1966, telah ditanda tangani Akte Notaris no 9 tanggal 2 Pebruari 1966 sebagai Badan Hukum pendirian Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa (YKST)

Rencana kegiatannya adalah:

  1. Memberikan bantuan kepada anggotanya terhadap kesulitan yang dialami, sesuai peraturan yang telah diatur oleh Yayasan.
  2. Mengusahakan penyelenggaraan pendidikan / sekolah terutama untuk anak anak Karyawan dan masyarakat sekitar. mengupayakan Koperasi, toko bahan pokok dan sandang, Wisma serta usaha-usaha yang bermanfaat.
  3. Memberi bantuan untu kemungkinan terselenggaranya rekreasi kolektif, olahraga, serta Usaha-usaha lainnya yang bersifat hiburan.

Kemudian pada tanggal 28 Januari 1972, pada Akte dilakukan perubahan / penyempurnaan oleh Notaris Muhammad Galna Ohorella, SH, selaku Notaris pengganti. Meskipun Yayasan Kesejahteraan Semen Tonasa (YKST) merencanakan memperluas jaringan unit-unit bisnisnya, Namun karena Yayasan mempunyai aturan-aturan tersendiri sebatas usaha yang lebih bersifat Sosial, sehingga untuk meluaskan usahanya.
Dalam kepengurusan pertama Yayasan menempatkan Ir. Soebyakto sebagai Ketua Kehormatan sementara Ketua pelaksananya adalah Raden Muhammad Yusuf dibantu oleh beberapa orang antara lain; Ahmad Lampajoa, Ince Tajuddin Amir, Husni Anwar, Anton Warianto, Nurdin Ahmad, Haroen Gobel, dan lain lain.

  1. Usaha di bidang Pendidikan.
  2. Fasilitas Olah Raga.
  3. Fasilitas Kesehatan Karyawan.